Kuasai IT dan Sahuti Kurikulum 2013

Dra. SAMSUNI AH

Di antara program kami, pengembangan IT (Teknologi Informasi) bagi guru. Setelah pelaksanaan pelatihan IT beberapa kali, guru dan pegawai dapat menerapkan dalam kehidupan di sekolah. Sehingga guru dapat memanfaatkan dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan media teknologi informasi sebagai salah satu media dalam pembelajaran. Juga agar guru dan pegawai MTsN Keude linteung bisa berinteraksi dengan dunia luar melalui teknologi informasi (internet), sehingga pengetahuan dan teknik pembelajaran di madrasah dapat meningkat.
Selain itu, kami siap-sap dengan “gerakan mutu” 2013. Pada Juni 2013, kurikulum baru akan kita diaplikasikan ke seluruh jenjang pendidikan, mulai MI/ SD sampai MA/SMA. Kurikulum ini nanti disebut akan mengasah tiga kompetensi anak, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Tujuan adalah membentuk siswa dan siswi memiliki kompetensi dalam ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Terutama bagi kita yang bertugas di lingkungan Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Di samping itu juga disebutkan bahwa durasi belajar di sekolah untuk anak tingkat SMP juga bertambah sebanyak enam jam pelajaran per minggu. Jika sebelumnya anak-anak akan belajar selama 32 jam di sekolah, nanti mereka akan belajar selama 38 jam di sekolah. Tentunya jam pelajaran di MTs juga akan bertambah, bilamana di SMP ada 12 mata pelajaran, maka dengan sendirinya di MTs akan bertambah minimal 4 mata pelajaran lagi.
Dan satu lagi paket tambahan kurikulum 2013 adalah kegiatan ekstra kurikuler Pramuka, menjadi kegiatan wajib bagi anak-anak ini. Sehingga dengan sendirinya beban pembelajaran bagi anak-anak seusia MTs akan bertambah.
Bagi guru sendiri, beban akan bertambah dengan diaplikasikannya kurikulum baru, karena Teknologi Informatika akan diaplikasikan pada seluruh mata pelajaran, bukan berdiri sendiri lagi. Sehingga yang menjadi pertanyaan siapkah guru-guru kita melakukan pembelajaran dengan menggunakan Teknologi Informatika?
Karena kenyataan di lapangan, kita lihat masih banyak guru yang belum mahir dalam mengoperasikan komputer atau laptop. Sehingga jangankan untuk mengajar anak-anak dengan media dan teknologi informatika, untuk diri sendiripun masih terasa berat.
Inilah yang menjadi tugas Kanwil, Kantor Kemenag Kabupaten untuk menginisiasi agar pemanfaatan komputer di sekolah semakin digalakkan. Sehingga ketika Kurikulum baru dilaksanakan, guru dengan sendirinya akan siap. Waktunya yang tinggal hanya 6 bulan lagi, terasa sempit, namun kalau itikad ada maka bukanlah sebuah beban. Sekolah pun harus segera bersiap. Minimal guru yang telah bersertifikasi pendidik, wajib memiliki laptop. Ini adalah salah satu bentuk agar kita siap dalam menyonsong kurikulum baru nantinya. (Majalah Santunan  Kemenag Aceh Edisi Khusus Tahun 2012 M/1434 H)